Stevani E Yuswani

Stevani E Yuswani

Sabtu, 03 Januari 2015

DATABASE, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN, DAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN


Stevani Elok
16511898
4PA05

SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
TULISAN

DATABASE
1.    Perekembangan
Sejak tahun 1960-an penggunaan basis data sudah digunakan untuk bidang komersial, dimana pemrosesan file nya masih berbasis manajemen file tradisional. Perkembangan komputer yang semakin pesat diikuti dengan perkembangan perangkat lunak untuk aplikasi bisnis, sejak tahun 1970-an sampai awal tahun 1980 manajemen berbasis file tradisional berkembang menjadi manajemen basis data.
Di dalam manajemen basis data dikenal berbagai model data yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan sebuah data dalam merancang suatu basis data. Manajemen ini memungkinkan banyak user untuk mengakses data secara bersamaan sehingga fasilitas yang dimiliki oleh manajemen sudah semakin banyak, yaitu fasilitas pemanipulasian data, kontrol konkurensi data, recovery data, keamanan data dan didukung dengan fasilitas komunikasi data karena manajemen ini sudah terhubung dengan suatu jaringan.

2.    Konsep
Database (Basis data) merupakan kumpulan dari suatu daya yang tersimpan dan saling berhubungan satu sama lain tersimpan dalam suatu komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
a.       Gordon, C. E. (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi atau kumpulan data yang mekanis, terbagi terdefinisi secara formal dan dikontrol terpusat pada organisasi.
b.      C.J. Date (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah koleksi “data operasional” yang tersimpan dan dipakai oleh sistem aplikasi dari suatu organisasi.
c.       Fabbri (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menyatakan bahwa database adalah sebuah sistem file-file yang terintegrasi yang mempunyai minimal primary key untuk pengulangan data.
d.      Attre (dalam, Santoso & Susanto, 2000) menjelaskan bahwa database adalah koleksi data-data yang saling berhubungan mengenai suatu organisasi/enterprise dengan macam-macam pemakaiannya.

3.    Struktur
Macam-macam Struktur Database
a.       Struktur database hierarkis (Hierarchical Database Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon. Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang kesuatu catatan di cabang lain, sistem manajemen database harus kembali ketempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya komputer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan digunakan dalam aplikasi.
b.      Struktur database jaringan (Network Database Structure) memungkinkan satu catatan tertentu menunjukan pada catatan lain dalam database, subkomite database task group CODASYL mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada tahun 1971. Jaringan memecahkan masalah keharusan untuk kembali kle tempat asal percabangan database, secara konseptual tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan lain dalam database.
c.       Struktur database relational merupakan sistem yang menyerupai tabel-tabel dan merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh manajer dan atau staff professional.
Daftar terbatas penjual sistem manajemen database relational :
-          IBM
-          Informix Software, Inc
-          Microsoft
-          Oracle Corporation
-          Sybase

4.    Keunggulan dan kelemahan
a.       Keunggulan
-          Terkontrolnya kerangkapan data dan interkonsistensi
-          Terpeliharanya keselarasan data
-          Data dapat dipakai secara bersama-sama
-          Memudahkan penerapan standarisasi
-          Memudahkan penerapan batasan-batasan pengamanan
-          Terpeliharanya integritas data
-          Terpeliharanya keseimbangan atas perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
-          Program/data independent
b.      Kelemahan
-          Mahal dalam implementasinya
-          Rumit/kompleks
-          Penanganan proses recovery & backup sulit
-          Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait

5.    Peran database dan DBMS dalam pemecahan masalah
Peranan Database :
Menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan.
Peranan DBMS :
Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file, data dan program menyatu, kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file, kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat, kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

6.    Contoh pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.
Dalam ruang lingkup sekolah, database sangat dibutuhkan, terlebih lagi bagi psikolog yang mengatasi anak-anak yang sering bolos disekolah. Dengan database, dapat memudahkan psikolog untuk mencari beberapa anak yang sering bolos di sekolah dari ratusan yang ada.
Dalam database terdapat istilah “attribute” Sebutan untuk mewakili sebuah entity (Suatu kumpulan orang, tempat, kejadian, aktifitas atau bagian yang terdapat dalam sebuah organisasi atau informasi yang akan direkam). Misalkan, seorang mahasiswa atau siswa dapat dilihat atributnya, misalnya npm, nama, alamat, hobby dan lain-lain. Atribute juga disebut data elemen, data field atau data item. Ini juga merupakan salah satu pemanfaatan data base untuk lingkup Psikologi, karena salah satu bidang profesi Psikologi adalah School Psychologist, misalkan pada suatu organisasi pendidikan terdapat siswa yang sedang mengalami masalah sering terlambat datang kesekolah, maka tugas seorang psikolog adalah mengetahui data awal siswa tersebut yang dimiliki sekolah, setelah itu baru dapat memikirkan langkah atau treatment apa yang baik digunakan. Serta masih banyak lagi pemanfaatan yang dapat dirasakan dengan penggunaan data base lainnya, dalam bidang Psikologi maupun bidang lainnya.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Sistem informasi manajemen (SIM) bahasa Inggris, yaitu management information sistem (MIS) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Pada dasarnya konsep sistem organisasional ini memiliki hubungan antara sistem dan organisasi. Bagaimana sistem tersebut dapat bisa terorganisasi dengan baik. Sistem itu sendiri adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan. Sistem informasi adalah kumpulan hardware dan software komputer, prosedur, dokumentasi, formulir dan orang yang bertanggungjawab untuk memperoleh, menggerakkan, manajemen, distribusi data dan informasi.

Peranan SIM dalam pemecahan masalah :
1.      Seorang manajer harus tahu apa yang dilakukan oleh suatu sistem sebelum membuat spesifikasi bagaimana suatu sitem bekerja
2.      Memilih cakupan yang tepat atas keadaan yang dianalisa akan berpengaruh terhadap masalah apa yang bisa diatasi dan yang tidak
3.      Suatu masalah atau sistem sebenarnya terdiri dari beberapa masalah, sehingga strategi yang tepat adalah mengurutkan masalah yang besar ke masalah yang kecil
4.      Pemecahan suatu masalah antara satu bagian dengan bagian lain mungkin sekali berbeda, sehingga pemecahan alternative menunjukan perspektif yang berbeda hendaknya dibuat dan diperbandingkan sebelum hasil akhir dipilih
5.      Masalah dan pemahamanya berubah ketika dilakukan analisa, sehingga seorang manajer harus mengambil pendekatan terhadap pemecahan masalah. Hal ini memungkinkan komitmen yang terus bertambah terhadap pemecahan masalah tertentu dimana keputusan adalah berlanjut atau tidak ke tahap berikutnya.

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN
Berasal dari bahasa inggris decision support sistem (DSS), adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Maksud pembuat keputusan adalah setelah proses perbaikan akan lebih baik dibandingkan dengan pembuatan keputusan yang hanya mengandalkan pada intuisi semata.

Ada 4 strategi dalam pembuatan keputusan :
1.       Mendapat keahlian
2.      Menghilangkan bias pada pertimbangan
3.      Penggunaan model linier
4.      Melakukan penyesuaian terhadap prediksi yang didasarkan pada intuisi.
Sistem pendukung keputusan (SPK) mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah sistem pendukung keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1971, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Micheal S. Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Hal itu mereka lakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerangka kerja guna mengarahkan aplikasi komputer kepada pengambilan keputusan manajemen.
Sementara itu, perintis sistem pendukung keputusan yang lain dari MIT, yaitu Peter G.W. Keen bekerja sama dengan Scott Morton telah mendefenisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu :
1.      Sistem harus dapat membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur
2.      Sistem harus dapat mendukung manajer bukan mencoba menggantikannya
3.      Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer

Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) mempunyai peran yang cukup penting dalam menyelesaikan suatu masalah yang dialami perusahaan. DSS dapat memperluas dukungan manajer dalam pemecahan masalah, karena DSS membagi masalah menjadi beberapa struktur untuk membantu manajer mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan masalah tersebut dengan keputusan yang tepat.
Menurut analisa saya, baik database, sistem informasi manajemen, maupun sistem penunjang keputusan adalah sistem yang sangat berguna dan bermanfaat bagi masyarakat terutama orang yang bekerja di bidang psikologi, karena dalam bidang psikologi, khususnya pada bidang Psikologi Industri dan Organisasi penggunaan database sangatlah dibutuhkan agar dapat memudahkan pihak HRD untuk melihat atau mengecek data-data yang diperlukan dari seorang pegawai atau calon pegawai diantara 1000 pegawai yang ada.

Daftar Pustaka :
Basyaib, F. (2013). Teori pembuatan keputusan. Jakarta: Gramedia widiasarana Indonesia.
http://cuplis.net/2009/03/28/konsep-dasar-basis-data/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pendukung_keputusan
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/struktur-database/

Santoso, S & Susanto, B. 2000. Aplikasi Access dalam Pengolaan Data Personalia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Tulisan 2 (28 Oktober)


MATERI YANG BERHUBUNGAN DENGAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Stevani Elok 
16511898
4PA05

Menurut Riyanti, (1996), psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia dan binatang serta penerapannya pada permasalahan manusia.
Menurut bapak psikologi Wilhelm Wundt, psikologi merupakan  ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan panca indera, pikiran, merasa (feeling) dan kehendak.
Dari pendapat kedua tokoh di atas, dapat disimpulkan, psikologi adalah suatu ilmu tentang tingkah laku manusia yang dipelajari berasal dari dalam diri manusia yang melibatkan pikiran manusia itu sendiri.
Manusia memiliki pandemonium (setan dalam otak) yang bekerja layaknya sistem komputer. Ketika manusia memasukkan data itu disebut dengan input dalam komputer, lalu data/info tersebut disimpan atau (storage) dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang yang dalam komputer disimpan dalam CPU. Kemudian, ketika manusia ingin memanggil kembali (retrieval) si data tersebut, sama halnya dengan yang dilakukan komputer, yang disebut sebagai output data.
Dalam psikologi, manusia yang dengan begitu banyak perbedaannya satu sama lain, dinilai berdasarkan tes psikologi yang ada, baik itu tes IQ, kepribadian, hingga tes mental. Zaman modern seperti sekarang ini, tes-tes psikologi di bidang intelegensi (IQ) maupun kepribadian, sudah lebih maju. Para progammer membantu dalam kemudahan para psikolog dengan membuatkan aplikasi komputer berupa tes-tes psikologis. Sebagai contoh adanya aplikasi android yang merupakan bagian dari gagasan kognitif manusia mhingga tercipta begitu variatif aplikasi di playstore. Disana ada beberapa aplikasi psikologi dan tes seperti learning style test, tes kepribadian, dan masih banyak lagi.
Hal ini membuktikan berdasarkan acuan dari materi pandemonium pada manusia, bahwa, manusia memiliki kemampuan untuk memroses dan memasukkan data ke dalam memori jangka pendek ataupun jangka panjang, dan mampu mengaplikasikannya kembali dengan bantuan proses belajar sehingga tercipta suatu gagsan yang bemakna dan mampu mambantu kelancaran hidupnya.

Daftar Pustaka :
Riyanti.B.P.Dwi, Prabowo. H, Puspitawati. I. 1996. Psikologi umum 1. Jakarta: Gunadarma.

Solso, R., Maclin, O.H., Maclin, M.K. (2007). Psikologi Kognitif edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.